Tionghoa Lasem Gelar Kirab Budaya Usai Vakum 13 Tahun (HUT Yang Mulia (YM) Makco Thian Siang Sing Bo)
Sumber : Instragram
Pada tahun ini, Kirab Akbar berlangsung dengan mengangkat tema "Harmoni Dalam Kebhinekaan, Bakti Untuk Negeri", mempererat tali persaudaraan antar umat dan kelenteng di nusantara. Acara ini berlangsung dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Yang Mulia (YM) MakCo Thian Siang Sing Bo, sosok Dewi Laut yang dihormati sebagai pelindung para pelaut dan perantau dalam tradisi Tionghoa. Kirab dan perayaan ini digelar selama tiga hari, mulai 18 hingga 20 April 2025, di Kelenteng Cu An Kiong, Soditan, Lasem. pada tanggal 19 April, akan dilaksanakan prosesi Penerimaan Kiem Sin (roh suci) dari berbagai kelenteng luar kota.
Kirab Akbar ini diikuti oleh perwakilan dari sekitar 70 kelenteng dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk yang paling jauh dari Palembang. Setiap perwakilan membawa Kim Sin, yaitu patung suci yang dianggap sebagai perwujudan leluhur atau dewa pelindung, yang terlebih dahulu diritualkan sebelum diarak keliling kelenteng dan kota. Rute kirab melewati tiga kelenteng bersejarah di Lasem, yakni Kelenteng Cu An Kiong, Kelenteng Gie Yong Bio, dan Kelenteng Poo An Bio.
Sumber : Instragram
Acara ini bukan hanya perayaan keagamaan, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan warisan budaya Tionghoa-Jawa-Islam yang telah lama hidup berdampingan di Lasem. Kirab ini menegaskan identitas Lasem sebagai pusat akulturasi budaya dan toleransi antarumat beragama, sekaligus memperkuat solidaritas dan keragaman budaya di daerah tersebut. Pemerintah pusat, melalui Kementerian Hukum dan HAM serta Kementerian Kebudayaan, memberikan dukungan dan apresiasi terhadap perayaan ini sebagai bagian dari pelestarian ekspresi budaya tradisional yang juga memiliki nilai ekonomi dan spiritual bagi masyarakat setempat.
Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha dan Bupati Rembang Harno turut hadir dalam acara ini, yang juga diwarnai dengan berbagai pertunjukan budaya seperti barongsai, leang-leong, dan pesta kembang api. Selain itu, dalam kesempatan tersebut juga diresmikan Monumen Perjuangan Laskar Tionghoa dan Jawa melawan VOC di halaman Kelenteng Cu An Kiong sebagai wujud penghormatan terhadap sejarah perjuangan rakyat Lasem melawan penjajahan Belanda.
Festival dan kirab ini berhasil menarik ribuan warga lintas etnis yang memadati jalanan utama Lasem, khususnya di sekitar Kompleks Kelenteng Cu An Kiong dan jalur Pantura Karangturi-Dorokandang. Suasana penuh semangat dan kemeriahan dengan iringan musik dan kostum warna-warni menandai kebangkitan tradisi yang terakhir kali digelar pada 2012 saat perayaan Cap Go Meh. Kini, momentum perayaan ulang tahun MakCo Thian Siang Sing Bo ke-600 tahun lebih menjadi titik awal kebangkitan kembali tradisi budaya Tionghoa di Lasem
Komentar
Posting Komentar